Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) banyak digunakan oleh perusahaan listrik negara (PLN) sebagai pembangkit listrik utama yang menunjang kebutuhan listrik di tanah air.
Kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang mudah dan cepat dalam proses start-up sampai dengan ke beban penuh membuat pembangkit listrik jenis ini dijadikan swing power yang dapat diatur dengan cepat ketika terjadi gangguang kekurangan daya.
Berikut beberapa keuntungan dan manfaat dari pembangkit listrik tenaga gas (PLTG)
- Memiliki efiesiensi yang tinggi sehingga biaya operasional pembangkit listrik (rupiah per kwh) rendah.
- Konsumsi energi lebih hemat dengan harga gas dunia yang masih rendah saat ini.
- Proses pembangunan pembangkit listrik yang lebih cepat dibanding dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
- Kapasitas pembangkitan daya (power) yang bervariasi dari skala kecil sampai dengan skala power yang besar.
- Fleksibilitas yang tinggi, mudah dalam menaikkan dan menurunkan beban sesuai dengan kebutuhan sistem.
- Konstruksi dari pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) sederhana dan tidak memerlukan area yang luas.
- Sisa pembakaran atau gas buang dari PLTG dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi panas yang dapat digunakan untuk memanaskan ketel uap (boiler).
- Investasi pembangunan pebangkit listrik tenaga gas (PLTG) lebih murah dibandingkan dengan pembangunan PLTU atau solar cell.
Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Dibalik kelebihan dari pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), ada juga beberapa kekurangan dari pembangkit tenaga listrik jenis ini, diantaranya seperti dibawah ini:
- Lifetime dari pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) cenderung lebih singkat.
- Daya mampunya dipengaruhi oleh kondisi alam sekitar, dicuaca yang panas pembangkit listrik tenaga gas terkadang hanya mampu sampai dengan 95 % dari daya mampu pembangkit.
Pada saat udara berkabut, pembangkit listrik juga tidak maksimal karena udara (yang nantinya masuk dan dikompresi kompresor) seperti yang dijelaskan pada prinsip kerja merupakan komponen penting dalam proses pembakaran.
- Kapasitas terbesar pembangkitan saat ini 200 MW dalam satu plant.
- Jika harga gas dunia meningkat, biaya produksi pembangkit menjadi meningkat karena gas bukan termasuk energi baru dan terbarukan.